TANJUNG REDEB – Sejak tahun 2023 hingga 2024, tercatat ada 11 kasus Difteri di wilayah Kabupaten Berau dan 3 penderita diantaranya dinyatakan wafat/meninggal dunia.
Ketiga korban 3 suspect atau dicurigai itu, 2 konfirmasi ternyata hasilnya negatif. Tahun 2024 dengan 2 konfirmasi dan 1 klinis. Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengirimkan 1.400 vial vaksin untuk Kabupaten Berau.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie, menyebut dari kasus yang ada terdapat kasus meninggal dunia 3 orang dari 4 positif Difteri, 1 meninggal dunia pada 2023 dengan usia 5 tahun dan 2 lainnya meninggal pada 2024 berusia 3 tahun dan 22 tahun.
“Kita sudah lakukan langkah pencegahan dengan memberikan imunisasi Difteri, Pertusis dan tetanus (DPT) yang sudah berjalan di kampung yang memiliki kasus Difteri,” tarang Lamlay Sarie, kepada berauterkini.co.id, Jumat (22/3/2024)
Ada empat Kecamatan yang saat ini sedang menerima imunisasi DPT, yakni Kecamatan Gunung Tabur, Teluk Bayur, Kelay dan Pulau Derawan.
Meskipun vaksinasi ini baru diberikan kepada kampung dan kelurahan yang memiliki kasus, tentu ke depan akan diperluas lagi.
Lamlay mengakui, pihaknya telah menerima vaksin dari Kemensos sebanyak 1.400 vial, di mana satu vialnya terdapat 8-10 dosis.
“Vaksin ini diberikan khusus kepada anak usia 2 bulan sampai 15 tahun, tapi kalau ada logistik vaksin yang tersisa, kita akan lanjut hingga usia tertinggi dari kasus yang ada, yaitu 22 tahun,” bebernya.
Dijelaskannya, pengadaan vaksin ini harus menunggu dari pusat. Pihaknya hanya membuat usulan sesuai kebutuhan dan tidak selalu mendapat sesuai dengan usulan yang diberikan, sebab pusat pun mengirim berdasarkan ketersediaan yang mereka miliki.
“Ini baru tersedia di Februari. Makanya Berau juga baru mendapat bagian. Insya Allah, kasus Difteri di Berau masih bisa kita tangani,” katanya. (*)
Reporter : Dini Diva Aprilia
Editor : s4h