Foto: Pegadaian
TANJUNG REDEB, – Arus transaksi pegadaian belakangan ini meningkat cukup signifikan. Terlebih saat bulan suci Ramadan. Terutama pasca gelombang pandemi kedua yang dianggap paling parah.
Menurut keterangan Kepala Pegadaian Tanjung Redeb, Yasir, kenaikan transaksi gadai terjadi sejak awal tahun 2022. Ada pertumbuhan sekitar 15 persen.
Namun trend ini seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya akan berbanding terbalik saat jelang lebaran. Jumlah transaksi gadai akan menurun seiring cairnya THR.
“Perkiraan seminggu sebelum Lebaran akan terjadi peningkatan penebusan,” ujarnya.
Trend menggunakan perhiasan saat lebaran juga memicu angka pelunasan barang gadai.
Ada 2 jenis barang yang dominan menjadi barang gadai, yakni emas dan BPKB kendaraan.
“Ramai lagi dua minggu setelah Lebaran. Itu sudah mulai banyak yang gadai lagi,” ungkapnya.
Ada target outstanding loan (OSL) atau pinjaman yang harus dicapai pada 2022 sebesar 150 Miliar (M). Sementara, capaian hingga April sekira 142 M. Hampir mendekati target. Kenaikan omzet juga terjadi sekira 20 persen dibanding tahun sebelumnya yang hampir stagnan.
Yasir juga mengaku sempat memprediksikan pergerakan ekonomi masih lambat. Namun ia mengakui salah karena melihat pergerakan ekonomi yang mulai sehat lebih cepat dari perkiraan.
Hal itu juga mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah di pegadaian. Sejak awal tahun sudah bertambah sekitar 1.000 nasabah. Pihaknya juga masih memberi toleransi terkait jangka waktu penebusan sampai batas waktu ditoleransi untuk lelang.
“Mau tidak mau harus di eksekusi,” tegasnya. (*)
Editor: Rj Palupi