Foto: Plt Ditjen Pengelolaan ruang laut KKP Pamuji Lestari saat menyerahlam izin pemanfaatan ruang laut kepada Bupati Berau.
TANJUNG REDEB, – Sebanyak 157 warga Kecamatan Pulau Maratua akhirnya menerima izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut atau KKPRL. Izin yang dikeluarkan Kementerian Kelautandan Perikanan (KKP) itu diterima langsung oleh Bupati Berau Sri Juniarsih.
Dijelaskan bupati,izin KKPRL ini dikeluarkan kementerian karena Pulau Maratua masuk dalam Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT). Hal itu sesuai dengan Keputusan Presiden yang mengakui bahwa Pulau Sambit dan Pulau Maratua adalah pulau-pulau kecil terluar.
Sebagai wilayah yang masuk KSNT, pemanfaatan ruang laut di Pulau Maratua dan Pulau Sambit kewenangannya ada di kementerian pusat.
“Dari 157orang penerima izin KKPRL itu tersebar di dua kampung yakni Kampung Bohe Silian 88 orang dan Kampung Teluk Alulu 69 orang,”ujar Bupati Berau, Sri Juniarsih, Kamis (09/12/2021).
Bupati menyebutkan izin yang mereka dapatkan ini khusus izin pemukiman karena mereka tinggal di atas air. Tetapi jika nanti warga ini mau mengubah fungsi rumah tinggal mereka sebagai homestay izinnya jelas berbeda.
Dalam prosesnya,izin yang dikeluarkan pemerintah pusat melalui KKP untuk masyarakat lokal dilakukan cukup panjang. Dimulai dari inventarisir hingga mencocokan titik koordinat jumlah warga yang tinggal di atas air.
“Setelah itu baru diterbitkan SK bupati yang kemudian diusulkan oleh bupati ke Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendapatkan izin pemanfaatan ruang laut,”jelasnya.
Hanya saja,ia mengaku belum mengetahui lagi apakah saat ini jumlah rumah warga di Maratua yang berada di atas laut bertambah atau tidak. Tetapi, walaupun nanti bertambah,tentu perlu dilakukan identifikasi lagi dan itu yang melakukan kementerian.
Orang nomor satu di Kabupaten Berau ini menyebut, saat ini syarat mendirikan bangunan di atas laut sangat ketat. Sebab, dikhawatirkan akan merusak ekosistem yang ada.
“Kemudian keasrian lingkungan juga tidak akan terjaga dengan baik. Pulau Maratua kita ingin lebih tertib dan rapi tidak seperti Pulau Derawan yang sudah terlanjur padat bangunan diatas air,”tutupnya.(*)